Thursday 7 January 2016

Santri atau Maling Sandal ?


Sandal hilang sepertinya sudah hal biasa di kalangan pesantren ataupun di masjid-masjid. selama 12 tahun saya sekolah di pesantren, pengalaman sandal hilang sudah tak terhitung jumlahnya. Mulai sandal "jepit" hingga bermerk, sudah pernah mengalaminya. 



Ironis, santri yang harusnya memegang teguh prinsip-prinsip agama, justru malah jauh dari prinsip Islam yang sangat menghargai hak orang lain. Sebaliknya mereka yang dikatakan "kafir" justru tidak pernah ada ceritanya kehilangan sandal di tempat ibadah. Kenapa? Karena mereka ke tempat ibadah pakai sepatu :-)

Saya kira tidak semua santri adalah pencuri. hilangnya sandal di masjid, hanya karena ulah oknum santri yang tidak bertanggung jawab. Mungkin juga dimulai dari ghosob yang tidak dikembalikan ke tempat semula. Mereka yang melihat sandalnya raib, melakukan aksi balas dendam kepada sandal yang tersisa. Dan terjadilah efek domino curi-mencuri sandal.

Memang sandal adalah barang remeh, dibandingkan dengan koruptor yang mencuri uang negara milyaran rupiah. Tapi, bukanlah sesuatu yang besar itu dimulai dari hal-hal kecil? Dan hal ini sangat tidak mencerminkan Islam  yang sangat menghargai hal-hal sekecil apapun milik orang lain. 


Untuk mengatasi budaya buruk yang akut tersebut dibutuhkan solusi yang tepat untuk menghentikannya. Salah satu solusi yang menurut saya tepat adalah, adanya upaya proaktif dari kyai/penanggungjawab pesantren tersebut, Dengan cara himbauan ataupun hukuman yang berat bagi pelaku pencurian. Mengingat budaya pesantren yang begitu menghargai seorang kyai, saya kira himbauan dari seorang kyai akan menjadi "trending topik" di kalangan santri. Dan merekapun akhirnya sadar dan malu, sehingga budaya najis ini akan segera hilang dari pesantren yang suci. Amin




No comments:

Post a Comment