Thursday 3 November 2016

Ahok Berhak Memimpin Jakarta?

Saya sebenarnya agak males ngomongin politik, tapi terpaksa saya menulis ini  karena tensi panasnya perkembangan politik di tanah air akhir-akhir ini, terutama setelah Ahok mencatut ayat Qur'an segala di kepulauan seribu, saya mencoba menulis uneg-uneg saya sebagai orang awam yang mungkin memberi perspektif lain dalam kasus ini.

Saya pribadi sebenarnya suka dengan kinerja Ahok yang memimpin Jakarta, akan tetapi saya tidak suka dengan pribadi Ahok yang terkesan angkuh dengan cara ngomong nya yang kasar, tapi oke lah bisa dimaklumi, mungkin itu memang karakter dia, dan dia memang tidak  bisa  dinilai dari kacamata saya yang pure jawa yang mungkin kebudayaan dan kebiasaannya berbeda dengan tionghoa. Jadi saya tidak pernah mempermasalahkan dia karena Tionghoa ataupun karena non muslim, karakter dia yang arogan pun masih bisa saya maklumi.

Saya mulai tidak suka dengan Ahok setelah dia membawa Al-Quran yang notabene kitab yang disucikan umat Islam, saya paham betul pemikiran Islam garis keras bagaimana, seandainya mereka ini di pakistan atau negara-negara konservatif lainnya mungkin sekarang ini dia tinggal nama saja. Untungnya dia hidup di Indonesia yang Islamnya mayoritas  moderat, bahkan paling moderat  nomor 2 di dunia setelah Turki.

Intinya bukan kapasitas Ahok untuk mengomentari atau bahkan menafsiri Al-qur'an,  apalagi sudah berani menjudge ulama membohongi pakai Al-qur'an, saya bilang sudah keterlaluan. sebenarnya saya pribadi tidak memakai tafsir itu sebagai pemimpin, kalaupun pemimpin pasti ayat itu ada konteksnya, akan tetapi saya menghormati tafsir lain, karena Islam itu luas, tidak sesempit otak kita.

Kita ini hidup di negara demokrasi, dan jika kita mengacu pada nenek moyang demokrasi, di Amerika masih menggunakan isu sara, dengan mengatakan Obama muslim lah, Negro lah dll. Bahkan sampai sekarang pun masih ada rakyat amerika yang  percaya kalau obama muslim. Bukan sebagai pembenaran kita untuk rasis, akan tetapi biar kita tahu dan tidak menjelek-jelekkan bangsa sendiri, karena yang Rasis dan Sara itu bukan hanya Indonesia dan Islam saja.

Oke, kita balik lagi ke Indonesia, sesuai konstitusi Ahok berhak untuk menjadi gubernur, bahkan presiden pun dia punya hak. Akan tetapi rakyat juga punya hak untuk tidak memilihnya. Gitu aja kok repot!

Dan saran saya untuk pemerintah menghadapi demo 4 november besok, sebaiknya  jangan sampai menggunakan kekerasan sehingga memberi kesan aparat itu musuh Islam, sehingga memperkeruh keadaan karena konflik bisa melebar kemana-mana. Saya yakin tidak akan efektif jika menggunakan kekerasan, orang Islam itu tidak takut mati, sementara apalagi yang lebih menakutkan daripada kematian?

No comments:

Post a Comment