Thursday 10 November 2016

Seandainya Magetan yang Jadi Ibukota

Seandainya Magetan yang jadi ibukota Indonesia pada tahun 1945, kira-kira apa yang terjadi di Magetan saat ini? Ada beberapa dampak positif dan negatif jika itu terjadi, simak ulasannya berikut ini. 



Gedung Tinggi

Gedung-gedung tinggi akan membentang dari Magetan ke Maospati, Tidak ada pemandangan sawah hijau yang menghampar seperti sekarang ini. Yang ada hanyalah hutan beton yang menghalangi semilirnya angin. Apakah itu positif atau negatif? Tergantung darimana sudut pandang kita. 



Pemandangan dari Gunung Lawu

Pemandangan landskap kota Magetan akan bisa dinikmati dari Jalan Tembus dan Sarangan, tidak seperti Jakarta yang jauh dari pegunungan. begini kira-kira ilustrasinya. Indah bukan?  






Telaga Saranga

Sarangan sebenarnya tidak kalah indahnya dengan Puncak Bogor, maupun Batu Malang, sebagaimana prinsip ekonomi sebagus apapun barangnya, kalau pasarnya sepi ya siapa yang datang ke toko? Sayangnya Sarangan tidak terletak di kota besar, sehingga kurang begitu populer di Indonesia. Nah jika saja Magetan yang jadi ibukota otomatis akan mungkin saat ini menjadi salah satu destinasi populer di Indonesia. Dan tentu saja setiap malam minggu macet, seperti yang terjadi di Puncak Bogor sekarang ini. 


Udara

Jika tidak dikelola dengan baik, mungkin akan sama nasibnya dengan Jakarta dan kota besar lainnya yang mana masalah utamanya salah satunya adalah polusi udara yang parah, Magetan dan Sarangan tidak akan sesejuk sekarang ini. 



Macet

Masalah lain dari kota urban umumnya adalah macet, mungkin dari Magetan ke Maospati membutuhkan lebih dari satu jam untuk sampai. Mungkin untuk mengatasi ini akan dibangun MRT dari Magetan ke Madiun untuk mengurai kemacetan. Keren kan? Bayangkan. 


Pawitandirogo

Bukan jabodetabek, Melainkan PAWITANDIROGO yang menjadi Megapolitan, dan menjelma menjadi salah satu daerah urban terbesar di dunia. Apa yang terjadi? Magetan sumpek. 


Mahalnya Biaya Hidup

Seiring membludaknya gelombangnya urbanisasi ke Ibukota, menjadikan barang-barang menjadi mahal terutama makanan, mungkin nasi pecel Rp. 2500 + tempe tidak ada ceritanya, alias hanya mitos. 



Pacitan

Bukan Ancol, Melainkan Pacitan akan menjadi destinasi pantai populer di Indonesia, pembangunan pariwisata gencar dimana-mana untuk memenuhi permintaan masyarakat urban untuk menghilangkan stress dari bising nya kota. 


Ekonomi Jatim

Dengan Magetan sebagai ibukota, dan Surabaya sebagai kota terbesar kedua, besar kemungkinan menjadikan Jatim sebagai pusat ekonomi dan bisnis di Indonesia, Segitiga emas raksasa yang kokoh antara 3 kota besar Magetan, Surabaya, dan Malang. 







No comments:

Post a Comment